Edward Burnett Tylor: Tokoh Antropologi Kontemporer Peletak Dasar Kebudayaan
Edward Burnett Tylor atau lebih sering ditulis sebagai E.B Tylor merupakan salah satu tokoh Antropologi Kontemporer yang dianggap menyumbang besar terhadap terbentuknya Ilmu Antropologi karena kontribusinya dalam mendefinisikan “kebudayaan” dan juga karena Tylor memiliki gelar pertama sebagai Profesor Antropologi di Oxford. Lebih lanjut :
1. Teori dan Konsep Kebudayan
Kontribusi Tylor yang menjadi titik awal Ilmu Antropologi adalah pada warisannya yang membahas mengenai mengenai definisi Kebudayaan dalam buku Primitive Culture. Pada 1952, Kroeber dan Kluckhohn mengobservasi jika Tylor telah “deliberately establishing a science by defining its subject matter” dengan merumuskan definisi kebudayaan yang paling universal dan inklusif, ditengah-tengah definisi kebudayaan masa itu yang masih rasis dan hanya terfokus pada masyarakat Eropa saja yang menjadi subjeknya. Menurut Tylor, “Kebudayaan atau peradaban, yang diambil dari arti luas, adalah bahwa keseluruhan kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat, dan setiap kemampuan lain dan kebiasaan yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat”.
Namun, warisan definisi kebudayaan Taylor dalam Ilmu Antropologi tersebut itu memang tanpa disertai kontribusi metodologis, karena masih mempraktikkan dikotomi atau pembagian antara antropolog (dibelakang meja) dan etnolog (diluar meja atau meneliti secara langsung). Biasanya ia hanya mengambil dari sumber yang telah ada, sehingga tidak turun ke lapangan dan mengamati masyarakat dan kebudayaan secara langsung menggunakan metode.
2. Konteks Institusi
Dalam konteks Institusi, Taylor menjadi orang pertama yang memiliki gelar sebagai Profesor Antropologi di Oxford University, serta berkontribusi dalam membuat modul-modul Ilmu Antropologi Dasar, sehingga memunculkan keinginan dari para ilmuwan-ilmuwan di masa yang berdekatan untuk mengenal Antropologi sebagai ilmu seperti :
- Henry Morgan yang mendapat beasiswa penelitian Antropologi dari Smithsonian dan Pemerintah Amerika, serta
- Franz Boas yang mendirikan beberapa jurnal Antropologi di Amerika
REFERENSI
Sidemen, Ida Ayu Wirasmini. “Paradigma dalam Studi Kebudayaan”. 2017. Jurusan Sejarah Fakultas Ilmu Budaya: Universitas Udayana.
Koentjaraningrat. (1980). Sejarah Teori Antropologi. UI Press: Jakarta.
Komentar
Posting Komentar